Advertisemen
15 tahun yang lalu...
Di hari minggu yang cerah itu saya dan teman saya Arman sedang menuju ke undangan pesta pernikahan teman kami yang dilangsungkan di rumahnya. Sesampainya di tujuan tepat di depan pintu gerbang masuk rumah tersebut, Arman menghampiri seorang wanita cantik. "Hai, Saya cuma mau kasih tahu bahwa saya itu orangnya nggak pernah lupa dengan wajah seseorang. Apalagi wajah secantik kamu. Saya kenal sama kamu..." Ucap Arman kepada wanita tersebut.
Si wanita terheran, risih dan kelihatan kurang senang. Lalu disaat si wanita hendak membalas ucapan Arman, Arman malah cepat cepat memotongnya dengan suara yang tinggi dan berkata - "Gadis sampul '98" ucapnya setengah berteriak.
Kening siwanita mulai mengerut.
"Mata ini nggak bisa berbohong...apalagi dengan wajah cantikmu itu. Sekali saja saya melihat, maka akan terkunci di ingatan saya untuk selamanya" ucap Arman lagi sambil membanggakan diri dengan tingkah yang dibuat buat.
"Hiii..." Seringai si wanita sambil memalingkan muka perlahan.
"Yaa, saya bisa akses ingatan saya yang sedetil detilnya tentang kamu....kamu suka dangdut...film favorit kamu adalah kuch kuch hota hai...kamu suka makanan pedas...kamu sering ikut menjadi relawan dan kamu punya keperdulian untuk menolong anak anak yang kurang mampu...apa saya benar sekali atau benar aja?"
Kali ini si wanita tertawa sambil menutup mulut.
Armanpun berhenti berbicara untuk beberapa saat. Melangkah kedepan si wanita Lalu mulai memperhatikan si wanita dari atas hingga kebawah.
"Kamu bahkan jadi lebih cantik sekarang ini...berdiri didepan saya sekarang ini...dengan memakai kebaya yang sungguh cantik" ucap Arman kemudian.
Merasa risih dan sedikit terlecehkan "mas, tolong diam, saya terganggu!" Bentak si wanita dengan melotot.
"Hmm...saya suka bila kamu memohon seperti itu kepada saya" balas Arman tanpa sedikitpun terpengaruh dengan reaksi si wanita barusan.
"Saya bukan gadis sampul atau gadis koran atau gadis apapun seperti yang kamu kira" kata si wanita sambil menepiskan telapak tangannya disamping kepala disaat ia memutar tubuhnya membelakangi si Arman.
"Yang sopan sedikit dong, jangan terlihat kasar begitu" ucap Arman.
"iih...tolong pergi aja sana" balas si wanita mengusir.
"Tapi ya sayangnya, saya harus pergi nih sekarang...nih saya pergi ni..." Arman berjalan mundur, di jarak 5 meter ia kembali berkata "nih saya pergi ni...ini saya yang pergi..." Armanpun kemudian melambaikan tangannya "daah". Lalu ia berbalik dan kamipun pergi masuk kedalam rumah menuju pelaminan untuk mengucapkan selamat kepada teman kami yang sedang melangsungkan pernikahan.
Selesai berjabatan tangan dengan pengantin sambil mengucapkan selamat, kamipun kembali keluar rumah dan duduk di pojok halaman.
"Kok kamu gitu sih cara menggoda wanita tadi? "Apa dia pasti akan tertarik dengan sikap pria yang penggoda seperti itu?" Tanyaku kepada Arman.
"Belum, tapi kamu lihat saja nanti. Tadi itu adalah salah satu tekhnik pendekatan awal yang pernah aku pelajari dari seseorang. Aku berusaha membuat imej tentang diriku sebagai seorang yang penggoda dan fun terlebih dahulu. Lalu bila si wanita telah menganggapku seperti itu, maka selanjutnya otomatis akan menjadi lebih mudah".
Sekarang...
Setelah mempelajari sedikit ilmu tentang tingkah laku, sekarang baru saya tahu kenapa disetiap acara pesta dahulu, Arman selalu dengan mudah sekali mndapatkan seorang wanita.
Itu karena waktu itu dia mengetahui tentang.....
Teori Ekspektasi (pengharapan)
Pernahkah anda bertemu dengan seorang wanita yang menganggap anda sebagai seorang pria yang pemalu, atau pendiam membosankan atau mungkin pria yang kuper. Lalu apakah waktu itu anda secara tidak sadar akhirnya akan bertingkah seperti harapannya tersebut? Saya ingat dahulu hal tersebut sering terjadi pada saya.
Saya sebenarnya adalah seorang pria yang yang suka ngobrol dan bersikap enerjik. Cuma saya tidak suka banyak bicara bila disaat pertama sekali berkenalan dengan seseorang. Hal itulah yang sering membuat orang yang baru berkenalan dengan saya akan selalu menganggap saya sebagai seorang pria yang pendiam. walaupun itu adalah anggapan yang keliru, tapi selanjutnya memang akan sangat sulit bagi saya untuk menunjukkan sisi lain dari kepribadian saya, bila dia sudah terlanjur memperlakukan saya sebagai seorang yang pendiam. Maka dilain kesempatan ketika saya bertemu dengan orang tersebut sekali lagi, sayapun berubah menjadi seorang yang pendiam.
Layaknya saya membiarkan 'imejnya tentang saya' tersebutlah yang membentuk tingkah laku saya, yang akhirnya sayapun akan otomatis menjadi seperti seorang pria yang pendiam. Inilah yang disebut dengan teori ekspektasi.
Untuk lebih sederhananya seperti ini : Kesan pertama tentang diri kita yang kita tunjukkan kepada orang lain, akan mendikte bagaimana kita berinteraksi dengan orang tersebut selanjutnya.
Jadi bila kesan pertama seseorang terhadap anda adalah seorang yang pemalu dan pendiam, maka secara tak sadar anda akan otomatis menjadi seperti sedikit ditekan, dan tertahan untuk menunjukkan sisi lain dari kepribadian anda.
Bila kesan pertamanya tentang anda adalah seorang pria yang ramah dan baik hati, maka secara tak sadar anda akan otomatis bahkan bisa menjadi dua kali lipat sangat baik.
Dan bila kesan pertamanya tentang anda adalah seorang pria yang fun dan penggoda, maka anda akan sangat mudah bertingkah menjadi seorang yang menyenangkan, bahkan anda bisa dengan mudah mengetahui kapan waktu yang tepat untuk bertindak berlebihan sekalipun.
Karena pada dasarnya, bila seseorang mengira bahwa kita adalah orang yang pintar ataupun bodoh atau apapun itu, maka orang tersebut akan memperlakukan kita seperti perkiraannya tersebut. Bila orang lain sudah memperlakukan kita sebagai seorang yang pintar ataupun bodoh atau apapun itu, maka kita akan bertingkah, dan bahkan menjadi seperti yang diharapkannya.
Kembali ke teman saya Arman, yang berusaha membuat imej fun tentang dirinya kepada si wanita. Tentu saja anggapan si wanita tersebut tentang si Arman adalah seorang pria yang penggoda dan fun. Jadi dilain kesempatan bila siwanita tersebut bisa ngobrol dengan si Arman, tentu saja si wanita ini akan memperlakukan si Arman sebagai pria yang fun dan penggoda. Yang mana membuat si Arman akan menjadi jauh lebih mudah untuk meneruskan godaannya, sikap fun nya tersebut.
Pernahkah anda ngobrol dengan seseorang yang mengira anda lucu? Mungkin disaat itu anda bahkan belum mengatakan apa apa tapi mereka sudah tertawa terbahak bahak. Itu Karena mereka memiliki pengharapan atas apa yang akan anda ucapkan dan bagaimana anda akan bertingkah. Hal tersebut dengan sendirinya otomatis akan membuat anda mudah merasakan momentum (saat yang tepat), dan akan memiliki 'efek bola salju' (semakin membesar).
Nah, seperti yang pernah dijelaskan Arman kepada saya dahulu...bila semakin lama anda menyertakan godaan godaan yang rada genit di situasi percakapan anda dengan seorang wanita yang baru anda kenal, maka akan semakin tinggi tembok yang akan anda hadapi dan akan semakin keras usaha yang akan anda lakukan untuk bisa merubah suasana percakapan sopan yang membosankan ke suasana percakapan rayuan yang menggoda dan menyenangkan.
Tapi bila anda secepatnya memproklamirkan diri anda sebagai seorang yang penggoda, menyenangkan dan sedikit genit, maka si wanita akan merespon anda dengan cara yang tidak begitu serius amat, karena dia juga akan merespon anda dengan cara yang bercanda dan fun pula, bahkan mungkin akan membalas genit, yang mana hal tersebut akan memberikan banyak bahan yang bisa anda kembangkan untuk melanjutkan godaan anda.
Jadi anda harus secepatnya membuat si wanita berfikir bahwa anda adalah tipe cowok yang aman untuk di ajak bercanda dan aman baginya untuk bersikap semau gue.
Dan bila anda sudah menunjukkan hal tersebut kepada si wanita, maka Teori Ekspektasi akan mengambil alih secara otomatis dan selanjutnya semuanya akan terasa sangat mudah. Seperti layaknya anda sedang berenang terbawa bersama derasnya arus sungai, bukannya melawannya.
Anda jadi tidak perlu harus pusing memikirkan bagaimana caranya merubah diri jadi cowok yang fun, karena semua akan berjalan dengan sendirinya.
Kelemahan Arman
Mungkin disetiap acara pesta waktu itu Arman dengan mudahnya bisa menggaet wanita wanita cantik yang berdiri sambil ngobrol dengan teman temannya didepan pintu masuk, wanita yang over acting yang sesekali matanya melirik cowok cowok yang datang. Tapi tidak untuk wanita cantik yang duduk diam di pojok ruangan.
"Kalau yang itu mah, saya nyerah. Sudah sering saya coba tapi nggak pernah berhasil. Selalu saja gagal". Sebut Arman kepada saya ketika saya menunjuk kepada seorang wanita cantik yang diam duduk menyendiri.
"Sepertinya teori ekspektasi tidak berfungsi pada mereka" sebut Arman lagi kepada saya.
Sampai disitu Arman salah. Teori ekspektasi sebenarnya tetap berfungsi untuk diterapkan kepada semua jenis tipe wanita. Cuma Arman waktu itu belum menyadari bahwa teori ekspektasi bukan melulu hanya menampilkan sikap super fun disaat jumpa pertama dengan seorang wanita. Karena walaupun si wanita berekspektasi pada anda sebagai seorang yang fun bila anda menunjukkan sikap yang fun kepadanya disaat perkenalan pertama, itu bukan berarti dia pasti akan suka dengan sikap pria yang fun. Dia hanya akan menganggap dan memperlakukan anda sebagai seorang yang fun, tapi bukan berarti suka dan teraktifkan hasratnya.
Tidak semua wanita itu bisa diaktifkan oleh sikap pria yang super fun. Karena ada juga wanita yang hanya bisa diaktifkan dengan sikap yang biasa saja. Mereka ini kurang suka dengan sikap pria yang fun tapi justru tergila gila dengan pria yang kalem dan cuek. Anda tinggal menunjukkan sikap anda yang kalem dan cuek tersebut, maka dia akan menganggap anda seperti itu (berekspektasi seperti itu). Dan karenanya wanita ini akan aktif mendekati anda.
Bahkan ada juga wanita yang bisa diaktifkan justru bila anda diam saja dan berpura pura malu. Ya! Tugas anda hanya mendekatinya dan biarkan dia tahu bahwa anda sedang meliriknya, lalu diamlah, jangan katakan sepatah katapun. Maka teori ekspektasi akan mengambil alih suasana dan membuat segalanya menjadi sangat mudah bagi anda untuk memikat wanita yang bertipe seperti itu.
Arman tidak menyadari bahwa wanita wanita seperti itu eksis di dunia nyata. Jumlah wanita yang seperti itu sebenarnya banyak sekali. Cuma mereka tidak begitu aktif menimbulkan diri di permukaan sehingga jarang tampak.
Nah, di metode cara memikat wanita dengan 3 buah pertanyaan, anda akan mengetahui bermacam macam jenis teori ekspektasi, yang seperti apa yang cocok untuk diterapkan kepada jenis tipe wanita tertentu. Agar keinginan anda untuk memikatnya bisa berjalan layaknya otomatis, hampir tanpa perlu berusaha.
Download ebooknya di bawah halaman postingan yang lain atau di bawah halaman postingan utama --> "cara memikat hati wanita hanya dengan 3 buah pertanyaan"
Advertisemen